Pages

Wednesday, October 26, 2011

Artikel

Cerpen

Cerita pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokohplottemabahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan. Dengan munculnya novel yang realistis, cerita pendek berkembang sebagai sebuah miniatur, dengan contoh-contoh dalam cerita-cerita karya E.T.A. Hoffmann dan Anton Chekhov.
Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Cerita_pendek

Contoh Cerpen :

Dejavu


Kepala Terry selalu pusing kalau berusaha mengingat kejadian dulu. Kalau saja Terry masih ingat, tidak mungkin Terry berusaha sekuat ini. Ya, Terry mengalami amnesia. Semua ini terjadi karena kecelakaan mobil. Terry tahu itu dari mamanya, papanya, dan kakaknya. Merekalah orang pertama yang ada di samping Terry di rumah sakit ketika Terry bangun. Mereka mengenalkan mereka sendiri pada Terry.
            “Sudahlah Ter, gausah menghabiskan tenagamu begitu” ucap mama prihatin.
            “Tapi ma….” Terry tidak melanjutkan kata-katanya. Benar juga, dari dulu dia terus mencoba tapi sampai sekarang tetap tidak ada hasilnya.
            “Ayo Ter, tuh kakakmu udah nunggu di depan”
            “Iya ma” Terry pun berpamitan dan segera menuju mobil yang daritadi sudah berkali-kali membunyikan klakson.
            Di jalan, Rio, kakaknya Terry, menjalankan mobil dengan kencang. Dilihat dari mukanya yang gelisah sih, dia sepertinya sudah sangat terlambat. Terry hanya terkikik melihatnya. Setelah mengantarkan Terry, Rio buru-buru menjalankan mobilnya lagi.
            Seperti biasa, Terry selalu ditemani Randy. Randy juga adalah orang pertama yang mengenalkan dirinya kalau dia adalah temannya Terry di sekolah.
            Pulang sekolah, Terry langsung masuk ke kamarnya. Rasanya ngantuk sekali. Tetapi melihat kamarnya yang begitu berantakan, rasa kantuk pun hilang. Dia pun memunguti satu persatu bukunya yang tergeletak di lantai. Kenapa aku begitu jorok? Tanya Terry pada diri sendiri. Dia pun duduk di lantai dan memasukkan semua bukunya ke rak. Tatapan matanya terhenti pada sebuah kotak berukuran sedang yang berada di rak bukunya. Sejenak Terry merenung, kenpa kotak itu baru terlihat sekarang?
            Terry membuka kotak tersebut. Isinya adalah sebuah boneka kecil dan satu kaset musik. Karena rasa penasaran, Terry pun menanyakannya pada mamanya. Untunglah dia tidak sedang sibuk.
            “Ma….aku mau nanya” kata Terry sambil berlari
            “Tanya apa sayang”
            “Ini. Tadi waktu beres-beres aku menemukan ini. Apa ini milikku?” Tanya Terry.
            “Setau mama kamu tidak punya barang ini. Dan kaset ini juga bukan kesukaanmu” jelas mamanya panjang lebar.
            “Oh begitu ya” Terry berjalan kembali ke kamar dan tidur-tiduran di kasurnya sambil terus memikirkan barang itu. Hari beranjak malam, kemudian diapun terlelap tidur.
*
            Siang ini, Terry dan Randy berencana jalan-jalan ke sebuah mal.
            “Ayo Ter, kita berangkat sekarang” ajak Randy.
            “Ayo!”
            Mereka pun berjalan ke mobilnya Randy dan langsung menyusuri jalanan kota. Siang-siang begini banyak sekali orang yang berlalu-lalang. Semuanya tampak sibuk, gumam Terry. Terry sudah memikirkan semua hal yang akan dilakukannya. Sebenarnya dia ingin membeli kado untuk Randy hari ini karena ulang tahunnya tinggal satu minggu lagi, tapi tidak mungkin dia akan membeli kado di depan orang yang nanti akan diberikannya kado. Kan aneh, pikir Terry.
            Di tengah jalan, tiba-tiba ada anak kecil yang menyebrang jalan. Karena kaget anak kecil itu menyebrang dengan tiba-tiba, Randy pun membanting setir ke kiri. Terry merasa pikirannya melayang……..
            “Iya, ini ada hadiah buat kamu” kata Terry
            “Wah mana? Sini aku mau lihat”
            Terry berusaha mencari kado tersebut di dalam tasnya. “Nah ini”

            Terry kembali sadar. Terry masih memikirkan yang tadi. Kepalanya berdenyut keras. Sakit sekali. Di pikirannya, Terry menggenggam kotak tersebut dan ada seorang cowok juga. Apa maksudnya ini? Dia merasa dia pernah melakukan hal itu juga, tapi dia tak tahu kapan.
            “Ter, kamu ga apa-apa?” Randy membuyarkan lamunannya. Dia tampak khawatir sekali.
            “Iya ga apa-apa” sahut Terry.
            “Kita langsung pulang saja ya” kata Randy. Akhirnya mereka tidak jadi jalan-jalan karena kejadian tadi. Randy mengantar Terry pulang lalu langsung pergi kembali. Di rumah, Terry masih memikirkan kembali semua kejadian yang terus berputar-putar di otaknya. Semuanya membuat kepalanya sakit sekali. Sudahlah Ter lupakan, malah menyakiti diri sendiri, gumam Terry.
*
            Sudah seminggu dari kejadian waktu itu. Terry masih saja dibayangi oleh kejadian yang ada di pikirannya ketika itu. Terry berusaha melupakannya. Tapi semakin dilupakan, semakin penasaran Terry.
            Hari ini hari ulang tahun Randy. Terry sudah menyiapkan kado sehari sebelumnya. Siang ini Terry akan makan-makan bersama Randy dan juga teman-teman yang lainnya. Randy akan menjemputnya ke rumah Terry. Terry pun bersiap-siap untuk pergi. Memasukkan kadonya ke dalam tasnya. Dan duduk di ruang tengah untuk menunggu Randy.
            Tak berapa lama, Randy pun datang. Dia bergegas masuk ke mobil Randy. Setelah memasang sabuknya, dia pun berbicara,
            “Eh, ada kado loh buat kamu”
            “Asik, kado apanih?” kata Randy. Terry langsung menjawab, “bentar ya”
            Terry pun buru-buru mengambil kadonya tersebut. Dia merasa pikirannya melayang kembali. Dejavu…….
            “Iya, ini ada hadiah buat kamu”
            “Wah mana? Sini aku mau lihat”
            Terry  berusaha mencari kado tersebut di dalam tasnya. “Nah ini” lalu memberikan kotak yang berisi kado tersebut kepadanya.
            “Selamat ulang tahun ya” kata Terry sambil memberikan kadonya. Cowok itupun tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Mereka terus menyusuri jalanan kota yang terlihat sangat penuh. Tiba-tiba dia merasa mobilnya oleng dan….gelap.

            Terry sadar kembali. Kemudian dia menatap Randy. Randy terlihat kebingungan. Terry merasa dirinya berkeringat. Dia merasa ada hal yang membuat dirinya senang. Dia termenung. Dia ingat kotak itu. Dia ingat kotak tersebut seharusnya milik siapa. Dia ingat mengapa kotak tersebut ada di dirinya. Dia ingat itu. Dia tau, itu milik Randy.
            “Kita kembali ke rumah ya. Aku mau mengambil barang yang ketinggalan” kata Terry sambil tersenyum.
            “Barang apa? Kamu kenapa sih? Oke saja” jawab Randy cepat.
            Mereka pun langsung kembali ke rumahnya Terry. Sesampainya di rumah, Terry bergegas masuk dan mengambilnya. Tak berapa lama kemudian, Terry keluar sambil berseri-seri. Lalu mengambil tasnya dan mengambil kado yang akan diberikannya tadi. Sekarang dia memegang dua kotak. Dia pun menghampiri Randy yang terlihat kebingungan.
            “Selamat ulang tahun!” serunya sambil memberikan dua kotak tersebut yang berisi kado kepada Randy.
            “Eh….kenapa ngasih sampai dua?” Tanya Randy kebingungan.
            “Karena kado yang tadi aku ambil dari rumah belum aku kasih ke kamu. Kado ini masih tersimpan di aku selama satu tahun” jelas Terry.
            “Satu tahun? Berarti waktu kamu kecelakaan” kata Randy
            “Iya”
            Randy berpikir sejenak. Tak lama, mukanya terlihat cerah “Ingatan kamu kembali Ter, kembali!” seru Randy bersemangat.
            “Iya, aku tau itu. Senang sekali rasanya” kata Terry. Saking senangnya dia hampir mau menangis.
            Mereka pun masuk kembali ke mobilnya dan pergi ke tempat mereka akan merayakan ulang tahun Randy hari ini bersama teman-teman lainnya. Terry sangat senang sekali. Dia senang karena hari ini akhirnya terjadi tanpa halangan apapun seperti tahun kemarin. Dia tahu butuh waktu lama untuk mengingat semua kejadian sebelum dia amnesia. Tapi dia sudah ingat satu kejadian penting yang membuat dirinya senang seperti ini.
***


No comments:

Post a Comment